Tiga mahasiswa STIKI Malang Syahdan Hidayat, Firda Riant Perdana Putra, Meutia Tivani patut berbangga. Pasalnya mereka dan 469 kelompok lain dari berbagai universitas di Indonesia terpilih untuk mengikuti Kompetisi bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2019.

Tak hanya itu produk digital mereka juga berhasil didanai oleh Kemenristekdikti untuk pengembangan program yang mereka miliki.

Berawal dari mata kuliah kewirausahaan yang mereka dapatkan di kampus, mereka mulai serius menekuni bisnis yang bergerak di bidang jasa design dan pemasaran ini.

“Anak-anak memang kami bimbing lebih bikin aplikasi digital yang menyatukan antara supplier dan customer atau game begitu. Kalau milik mereka ini memang website yang melayani jasa tertentu saja,” tukas Setiabudi Sakaria, S.Kom., M.Kom, Kepala Inkubator Bisnis STIKI Malang.

Mereka mencoba untuk mendorong popularitas UMKM melalui aplikasi milik mereka yakni Dcreative Indonesia Motion and Branding. Disini mereka tak hanya berperan untuk membantu dalam penjualan saja, namun mereka juga membantu UKM yang membutuhkan jasa mereka dalam bidang design kemasan produk.

“Beberapa sudah jadi client mereka, diantaranya ada komunitas seni Singgasana Budaya Nusantara juga. Banyak yang lain.” Ujarnya.

Lolos hingga KBMI merupakan capaian yang sudah lama mereka idam idamkan. Sudah 3 kali mereka mencoba menembus KBMI namun ternyata yang baru disetujui adalah yang terakhir.

“Yah saya berharap anak anak ini kedepan bisa semakin berkembang bisnisnya, mengajak teman-temannya untuk mengembangkan bisnis ini. Agar UMKM di Indonesia juga semakin jaya.” Tutupnya.

Tak hanya menjadi pebisnis dan mandiri, namun mahasiswa STIKI Malang memang sudah ditempa memiliki berbagai ide brilian yang tak hanya bermanfaat bagi diri mereka sendiri namun juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Dengan aplikasi ini juga mereka berharap secepatnya seluruh UMKM di Indonesia bisa dikenal masyarakat dunia.